Tuesday, December 6, 2011

BISTI AYAM ASMAD - BANDUNG



DARI ASMAD UNTUK MAHASISWA
Murah Tidak Murahan, Kelezatan Tetap Terjamin

Lebih dari sepuluh kali saya mengunjungi warung makan tenda ini, tak pernah sepi dari mereka yang berstatus mahasiswa. Selain tempat jualannya yang memang dekat dengan kawasan kampus ITB, tak jauh dari tempat itu memang kost-an mereka yang tengah menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi yang ada disekitar jalan Tamansari.

Namanya cukup berbeda dengan warung tenda lain, yang berjajar diruas pinggir jalan Tamansari ini. Lebih dari 20 tenda warung makan, dengan beraneka hidangan cepat saji. Nasi Goreng, Pecel Lele, Bebek Goreng, Soto Lamongan, Sate Padang, dll. Yang ini memang agak beda.

Dari daftar menu yang ditawarkan, ASMAD menyediakan banyak varian nasi goreng. Mie, Kwetiauw, Kangkung, Capcay, Jamur, Mun Tahu dan yang banyak dimintai pelanggannya yang mahasiswa adalah Bistik Ayam. Soal harga, memang disesuaikan dengan kantong para terpelajar itu. Mengenai rasa, rasanya tak salah jika disejajarkan dengan makanan resto.

ASMAD bukan Suku ASMAT di Papua. ASMAD adalah ASAL/ASLI MADIUN. Terdengar sangar memang jika kita rujukkan dengan namanya. Pemilik warung tenda ini adalah Iman, pria muda ini memang berasal dari wilayah Caruban Kabupaten Madiun di Jawa Timur. Bersama dua orang asistennya, ia membuka warungnya mulai jam 5 sore, dan menutupnya sekitar jam 12 malam.

Iman ASMAD memilih untuk membuat banyak varian dan pilihan menu untuk menghindari 'sama’ dengan menu warung tenda lainnya yang banyak dikiri kanan tempat ia jualan. Mengenai harga, ia mematok rata rata dibawah sepuluh ribu rupiah. Selain dicocokkan dengan kantong ala mahasiswa, sudah menjadi tekadnya untuk menjual makanan dengan harga murah dan terjangkau namun tidak murahan. Dengan harga dibawah sepuluh ribuan, ia tetap menjamin soal rasa dan kelezatan menjadi hal yang utama.


Ia berprinsip sederhana, “kalau bisa terjangkau kenapa mesti mahal? Apapun sekarang serba mahal dan susah mas. Siapa tahu diantara mahasiswa yang makan ditempat saya ini, kelak ada yang jadi pemimpin bangsa ini? Kita kan tak pernah tau akan hal itu. Yaa, kelak biar mereka tak lupa dengan rakyat kecil yang kini hidupnya makin sudah karena mahalnya kebutuhan hidup”.

No comments: